Jumat, 18 Mei 2012

Musik Klasik

Christine Ammer berpendapat, musik klasik adalah musik yang serius.
Scholes mempertegas bahwa, musik klasik adalah musik pada akhir abad
XVI-XVIII. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa, musik klasik digunakan sebagai
label bagi musik yang permanen atau tidak berubah-ubah dan mempunyai
nilai konstan. Ditekankan lagi oleh Rieman; musik klasik adalah hasil karya
seni yang telah terbukti abadi.
Karakter Musik Klasik
Menurut Ammer, musik klasik adalah musik yang anggun, berkesan formal,
mempunyai aturan, yang dimaksud adalah musik klasik tidak dapat
dimainkan sekehendak hati pemainnya, setiap bagian harus dimainkan
sesuai aslinya dan diikuti secara mendetail.2.3.1 Periode musik klasik
1. Zaman Pertengahan
2. Zaman Renaisance
3. Zaman Barok
4. Zaman Rokoko (pra Klasik)
5. Zaman Klasik
6. Zaman Romantik
7. Abad 20
2.3.1.1 Pertengahan 1300
Gregorion Chant : Acapela
Organum : Tradisional
1500 The Notre Dame Mass : Monofonik, paduan suara, sejenis suara
(1 suara)
Bu
30
2.3.1.2. Zaman Renaisance (1450 – 1600)
Pada zaman ini vokal lebih dipentingkan daripada instrumen,
sehingga komposer lebih memperhatikan syair untuk meningkatkan kualitas
syair dan emosi lagu.
Ciri khas musik “renaissance” adalah, Acappella bernyanyi tanpa diiringi
instrumen dengan teknik dan harmonisasi yang bagus.
�� Choral music yang bertipe 4,5,6 suara
�� Polyphonic (banyak suara) contohnya menyanyi dalam kelompok
dengan melodi beragam dalam satu kesatuan
�� Texturenya Homophonic dengan rentetan akor
�� Wilayah nada lebih dari 4 oktaf
Musik Ibadah : Josquin des Prez (vokal)
Kemudian dibakukan Molet
Komonis : Palestina; Pope Marcellus Mass
Thomas Morley
Instrumen Andrea Gabrieli: Karyanya Ricercar in Twelth Mode
2.3.1.3. Zaman Barok (1600 – 1750)
Karakteristik musik
Bas Kontinuo adalah suatu ciri khas musik Barok pada awal sampai
akhir masa itu, kontinuo lengkap dengan bas berangka.
Tekstur musiknya yang polifonik harmonik, suara-suara yang terpenting
dalam musik Barok adalah sopran dan bas. Bas merupakan dasar dari
semua akor, suara bas dimainkan dengan alat musik melodik, seperti viol
atau cello dengan akor-akor, bas atau iringan disuarakan oleh instrumen
harpa, harpsichord atau orgel pipa.
�� Munculnya ornamen (not hias)
�� Mempelopori dinamik yang berangsur-angsur dari lembut sekali
sampai lembutnya sedang yang disimbolkan (ppp – mp)
�� Lahirnya opera dan orkestra.
Komponis : - Antonio vivaldi
- Johan Sebastian Bach
- George Frideric Handel
Musik Bach
Musik Bach adalah paling unik, komposisi Bach bertekstur polyfonik.
Yang dimaksud tesktur adalah rajutan musikal atau cara menjalin alur melodi
yang terbagi monofonik, polifonik dan homofonik.
Komposisi Bach yang bertekstur polifonik artinya adalah masingmasing
suara gerakan melodinya mandiri, lebih dari satu suara maksimal 2
atau 3 suara untuk instrumen dan vokal untuk solo performance, bukan
sebagai pengiring.
Teknik untuk membuat polifonik disebut Kontrapung, contohnya canon
dan fuga (bersahut-sahutan dan suara imitasi).
31
Canon : Komposisi vokal ataupun instrumen yang suara imitasinya dalam
Tonika, contoh sebagai berikut :
J.S. Bach: - Karyanya Brandenburg Concerto No. 1-6
- Opera Claudio Monteverdi Orteo
- Sonata Barok Vivaldi : The Four Season2.3.1.5. Zaman Klasik (1750 – 1820)
Komposisi instrumen periode klasik terdiri dari beberapa bagian yang
kontras dari tempo dan karakter.
Karakteristik gaya musik klasik :
Kontras di tema, perubahan nuansa dalam dinamik dengan gaya
berangsur-angsur dari lembut berangsur-angsur keras kemudian melambat
lagi ataupun dari keras tiba-tiba menjadi lembut, ungkapan ekspresi begitu
pula pada pola ritme, penggunaan tanda istirahat, sinkop, perubahan not
panjang ke not pendek.
Teksturnya homofonik, komposisinya bukan untuk sebagai pengiring,
tetapi untuk permainan solo, kontras pada ritme misal dari melodi dan iringan
sederhana, kemudian berubah menjadi komposisi yang sulit pada bagian
berikutnya.
Dinamik : munculnya crescendo dan decresendo.
Berakhirnya komposisi bas continue.Bentuk Komposisi Musik Klasik
Karya musik yang terdiri atas empat bagian satu kesatuan yang utuh,
masing-masing dirancang dalam rangkaian tempo cepat, lambat kemudian
nuansa tempo seperti musik dansa, kembali lagi ke bagian 1 dengan tempo
cepat sebagai penutup.
Bentuk Musik Klasik
1. Fast movement
2. Slow movement
3. Dance related movement
4. Fast movement
KOMPONIS ZAMAN KLASIK
Opera Mozart Dun Giovanni
W.A. Mozart : Simfoni No. 40 in G minor K 550
J. Haydn Simfoni No. 103 in Es Mayor (Drum Roll)
LV. Beethoven : 9 simfoni, yang terkenal yang bernomor ganjil2.3.1.6. Zaman Romantik (1820 – 1900)
Musik pada zaman ini menggambarkan nasionalisme , lebih universal, pada
komposisi orkestra terdapat tambahan pemakaian cymbal, triangle dan
harpa.
Piano merupakan pentatonik terfavorit pada zaman pentatonik dan mulai
menjadi musik keluarga
Ciri khas musiknya
Chromatik
Dinamik yang ekstrim ff x pp
ff artinya nada dimainkan keras sekali, kemudian pp, nada dimainkan
lembut sekali yang dilambangkan pp.
Accelerando ritardando
Kebebasan tempo dapat diatur oleh sipemain sendiri, guna penyajian
ekspresi.
Claude Debussy : karya-karyanya adalah Atonal yakni akhir lagu tidak
kembali ke tonik, Debussy gaya musiknya memadu
modus gereja dan pentatonik musik Jawa, Debussy
pernah menyaksikan permainan gamelan Jawa,
sehingga mengadopsi musik Jawa ke dalam karya
musiknyaRomantik
(Awal Romantik)
Schubert : Simfoni No. 8 unvinished in b minor
Franst List : Concerto No. 1 Piano dan orkestra in Es Mayor
(Akhir Romantik)
P.I. Tchaikovsky karyanya karyanya Piano Concerto No. 1 in Bes mayor
J. Brahms, Simfoni No. 1-4
Impresionisme
C Debussy : Prelude to The Afternoon of a Faun
Maurice Rafel : Bolero

Tidak ada komentar:

Posting Komentar